Angus Whitley - Bloomberg News

Bloomberg, Turbulensi mematikan yang terjadi pada penerbangan Singapore Airlines Ltd dalam perjalanan dari London ke Singapura telah menyoroti rute udara paling tidak stabil di dunia.

Seorang pria Inggris tewas dan tujuh orang lainnya luka parah setelah penerbangan Singapore Air SQ321 mengalami turbulensi parah saat memasuki wilayah udara Thailand pada Selasa (21/05/2024), yang memicu pendaratan darurat di Bangkok.

Menurut database turbli, penerbangan paling bergejolak menghubungkan Santiago di Chili ke Santa Cruz di Bolivia. Namun, ada juga perjalanan yang sama bergelombangnya di seluruh dunia.  Penerbangan yang berangkat dari Tokyo mendominasi daftar layanan jarak jauh yang paling sulit.

Turbulensi yang kuat terjadi ketika aliran udara yang bergerak dengan kecepatan sangat berbeda bertemu. Menurut situs web turbli, turbulensi biasanya terjadi di batas-batas jet stream (perbatasan antara arus jet dengan massa udara di sekitarnya), di atas pegunungan, dan di dalam badai awan tertentu.