Lalu, pajak penghasilan juga makin membengkak menjadi Rp54,13 miliar. Angka ini naik dari sebelumnya yang hanya Rp4,92 miliar. Ini membuat perusahaan mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp196,2 miliar.
Dengan total kerugian tersebut, rugi per saham perusahaan tercatat menjadi Rp49/saham dari semula Rp6/saham.
Sementara itu, FAST mencatatkan total aset hingga akhir Maret 2024 sebesar Rp 3,96 triliun. Ekuitas susut 26,05% menjadi Rp535,30 miliar.
(ibn/lav)
No more pages