Logo Bloomberg Technoz

Target Lifting Minyak 2025 Dipangkas, Ambisi 1 Juta Barel Kandas?

Dovana Hasiana
22 May 2024 14:40

Kilang Minyak. (dok Bloomberg)
Kilang Minyak. (dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kalangan pengusaha minyak dan gas bumi (migas) menilai target produksi siap jual atau lifting minyak Indonesia bakal makin turun bila tidak ada inovasi dalam memperbaiki iklim investasi serta perbaikan dalam program enhanced oil recovery (EOR).

Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal menggarisbawahi target lifting minyak yang makin turun pada 2025 bukan semata-mata kesalahan Indonesia. 

Menurut dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2025, lifting minyak tahun depan hanya dipatok 580.000—601.000 barel per hari (bph). Angka itu turun dari target APBN 2024 yang sebanyak 635.000 bph, dan 2023 sejumlah 660.000 barel.

Secara natural, kata Moshe, produksi minyak di Indonesia memang bakal makin berkurang karena kondisi lapangan yang sudah tua (mature). Apalagi, investasi di sektor migas juga sudah mengalami perubahan seiring dengan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang makin besar.

Penyebabnya, kondisi lapangan yang sudah mature membuat perusahaan migas harus berupaya lebih untuk melakukan lifting minyak. Walhasil, biaya investasi yang dibutuhkan kian besar.