Keputusan atas hukuman Salame dijatuhi pada 28 Mei, yang pertama dari pensihet utama Sam Bankman-Fried, pendiri FTX, yang dihukum karena peran mereka di bursa kripto yang menyedot US$ 10 miliar dana investor dan pemberi pinjaman.
Bankman-Fried dijatuhi hukuman pada bulan Maret dengan total 25 tahun penjara. Keputusan yang mungkin membuat Bankman–Fried naik banding.
Jajaran eksekutif di lingkaran dalam Bankman-Fried yang berbalik melawannya — Caroline Ellison, Nishad Singh dan Gary Wang — belum dijatuhi hukuman.
Salame bergabung dengan Alameda Research — perusahaan terafiliasi dengan FTX— pada tahun 2019, setelah bertemu dengan Bankman-Fried di sebuah konferensi blockchain.
Mantan akuntan ini pindah ke Bahama pada tahun 2021 dan menjadi CEO anak perusahaan FTX di sana. Jaksa penuntut mengatakan bahwa Salame mengizinkan FTX menerima setoran pelanggan melalui rekening bank AS ketika perusahaan itu tidak memiliki izin beroperasi.
Masih kata Jaksa, dia bertindak sebagai donatur untuk Bankman-Fried, memberikan jutaan donasi politik kepada kandidat dan kampanye yang dianggapnya ramah terhadap kripto menjelang pemilu 2022.
Dalam mengadvokasi hukuman tidak lebih dari 18 bulan penjara, pengacara Salame menunjukkan bahwa dia adalah tokoh FTX pertama yang memperingatkan pihak berwenang di Bahama tentang potensi penipuan pada akhir tahun 2022.
Sejak mengaku bersalah pada bulan September, Salame telah memulai babak baru dalam hidupnya, membesarkan anak pertamanya dengan pasangannya, Michelle Bond, dan mencari pengobatan untuk penyalahgunaan narkoba.
“Dia telah menjadi orang baik yang telah melakukan banyak hal baik di dunia ini, yang bersekongkol untuk melakukan dua kejahatan ketika berada di bawah pengaruh pemimpin kriminal yang telah memperdayai para pemimpin industri dan politik yang jauh lebih cerdas daripada Ryan,” tulis pengacara Salame dalam sebuah pengajuan di pengadilan.
18 bulan penjara bagi Salame masih jauh di bawah rekomendasi 10 tahun penjara yang diajukan oleh para pejabat pengadilan AS.
Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya, Salame setuju untuk menyerahkan asetnya senilai US$6 juta kepada pemerintah AS, termasuk sebuah restoran di dekat kampung halamannya di Massachusetts.
Memo hukuman Salame mencakup 28 surat dari teman dan keluarga, termasuk mantan co-CEO Alameda Research, Sam Trabucco. Trabucco telah berhasil menjaga kerendahan hati sejak terungkapnya kasus FTX, bahkan dalam menghadapi persidangan tingkat tinggi yang memusatkan perhatian pada tindakan rekan-rekannya.
(bbn)