Di sisi lain, Firman turut menekankan bahwa akibat dari adanya barang impor ilegal, perilaku konsumen pun berubah menjadi lebih brand-minded dengan kemampuan membeli produk KW yang lebih murah, tetapi berkualitas rendah.
"Akibatnya brand-brand lokal pada segmen menengah-menengah kebawah pada gilirannya harus bersaing dengan brand global KW, bekas, dan sepatu murah," tegasnya.
Firman bahkan mengingatkan bahwa penertiban impor ilegal yang dilakukan pemerintah pada momen Lebaran 2023 telah berhasil mengoptimalkan penjualan produk sepatu dalam negeri saat itu.
Selain itu, dia juga menyoroti keberhasilan penurunan impor ilegal yang signifikan terjadi pada 2018 yang menunjukkan dampak positif dari langkah-langkah penegakan hukum yang tegas.
Dengan demikian, dia berharap kementerian, aparat penegak hukum, dan TNI dapat bekerja sama kembali dalam menjaga perbatasan dan mengawasi peredaran barang ilegal di dalam negeri.
Aprisindo, kata Firman, juga menyatakan kesiapannya untuk diajak serta dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aktivitas ilegal yang disebutnya merusak industri alas kaki nasional.
(prc/wdh)
