"Jumlah tersebut lebih besar dari proyeksi tahunan kami sebesar 0,4% PDB dan lebih besar dari ekspektasi konsensus mengenai defisit US$1,9 miliar," kata Drewya.
Peristiwa serupa juga terjadi pada awal tahun, ketika PT Pertamina menambah cadangan minyak untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi selama musim mudik pada April, yang tercermin dari surplus barang yang lebih rendah sebesar US$9,8 miliar, terendah sejak kuartal II 2021 yang tercatat surplus US$8,3 miliar).
Perlu dicatat bahwa transaksi berjalan juga terdiri dari pendapatan primer yang mencatat defisit lebih besar, yakni dari US$8,8 miliar menjadi US$8,9 miliar (-1,4% q-q), akibat peningkatan pembayaran bunga/kupon kepada investor non-residen, yang sejalan dengan tingkat suku bunga global yang masih tinggi.
Arus Keluar Asing di Seluruh SBN
Pada kuartal I 2024, neraca transaksi keuangan mencatat defisit sebesar US$2,3 miliar atau 0,7% terhadap PDB, dari hampir seluruh komponen, kecuali investasi langsung. Investasi portofolio turun menjadi defisit sebesar US$1,8 miliar, dari surplus US$4,9 miliar pada kuartal sebelumnya.
Hal ini diperkirakan terjadi karena ketidakpastian global, yang meningkat pada kuartal pertama, mendorong aliran dana asing keluar dari negara tersebut. BI melaporkan arus keluar dari surat berharga negara (SBN), obligasi syariah (Sukuk), dan obligasi global masing-masing sebesar US$1,5 miliar, US$200 juta, dan US$300 juta.
Berbeda dengan sektor publik, sektor swasta masih melaporkan arus masuk bersih US$500 juta, meningkat dari arus keluar awal sebesar US$1 miliar pada kuartal IV 2023. Investasi langsung juga tumbuh menjadi surplus sebesar US$4,3 miliar dari defisit sebesar US$3,3 miliar pada kuartal sebelumnya.
"Kami memandang investasi mempunyai tren positif ke depan, mengingat kepastian yang lebih baik dan kesinambungan kebijakan yang diharapkan pada masa jabatan presiden berikutnya," kata dia,
Namun, peningkatan utang dapat mendorong arus keluar lebih lanjut, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah total investasi dapat mengimbangi lonjakan arus keluar asing.
(lav)