Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Aktivitas Haji Picu Defisit Transaksi Berjalan Melebar Q2

Redaksi
22 May 2024 11:20

Ilustrasi ibadah haji (Dennis A. Pratama/Bloomberg Technoz)
Ilustrasi ibadah haji (Dennis A. Pratama/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memperkirakan transaksi berjalan akan tetap berada di bawah tekanan dan mengalami defisit signifikan pada kuartal II 2024, dipicu aktivitas haji pada periode tiga bulan kedua tahun ini. 

Ekonom Bahana Sekuritas Drewya Cinantyan mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan kuota haji tertinggi di dunia. Secara historis, menjelang ibadah haji, permintaan mata uang asing meningkat.

"Perkiraan kami, perekonomian akan mengalami arus keluar total sebesar US$1,6 miliar (dengan kuota tahun 2024: 240.000 orang) hanya dari musim haji, belum memperhitungkan faktor-faktor lainnya," ujar Drewya dalam hasil risetnya, Rabu (22/5/2024).

Dia menjelaskan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang lebih besar dari perkiraan mengaburkan prospek rupiah. Pada kuartal I 2024, neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit sebesar US$2,2 miliar atau setara dengan 0,6% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka ini merupakan defisit tertinggi sejak kuartal II 2023. Saat itu, transaksi berjalan defisit US$2,4 miliar, ketika neraca terdampak oleh tingginya impor migas, khususnya minyak.