"Imunisasi dapat mematikan virus dan bakteri spesifik tertentu, kalo ASI, herbal, madu nggak bisa dia. Nggak punya kekebalan fisik. Sehingga semua negara tetap melakukan imunisasi rutin,” ujarnya.
Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan tahun 2023, imunisasi anak tidak lengkap karena 31% hingga 50% orang tua dan anggota keluarga tidak memberikan izin anak untuk mendapatkan imunisasi.
Berikut beberapa bahaya penyakit menular dan jenis imunisasi yang dapat melindunginya:
1. Influenza
Bahaya: Radang saluran napas dan paru-paru yang disebabkan oleh virus Influenza.
Imunisasi: Vaksin Influenza diberikan pada umur 6 dan 7 bulan, dan diulang setiap tahun sekali.
2. Campak dan Rubella
Bahaya: Radang paru dan otak akibat virus Campak; cacat janin pada otak, jantung, mata, dan telinga akibat virus Rubella.
Imunisasi: Vaksin Campak Rubella (MR) diberikan pada umur 9 bulan, 18 bulan, dan saat SD kelas 1.
3. Japanese Encephalitis (JE)
Bahaya: Radang otak akibat virus Japanese Encephalitis.
Imunisasi: Vaksin JE diberikan pada umur 10 bulan.
4. Varicella (Cacar Air)
Bahaya: Kerusakan kulit dan mata akibat virus Cacar Air.
Imunisasi: Vaksin Varicella diberikan pada umur 12 bulan dan 18 bulan.
5. Hepatitis A
Bahaya: Radang hati akibat virus Hepatitis A.
Imunisasi: Vaksin Hepatitis A diberikan pada umur 1 tahun.
6. Tifoid
Bahaya: Radang usus akibat bakteri Salmonella typhi.
Imunisasi: Vaksin Tifoid diberikan pada umur 2 tahun.
7. Dengue
Bahaya: Pengentalan darah, perdarahan, syok akibat virus Dengue.
Imunisasi: Vaksin Dengue diberikan pada umur 6 hingga 45 tahun, dua kali dengan jarak 3 bulan.
8. Human Papillomavirus (HPV)
Bahaya: Kanker leher rahim akibat virus HPV.
Imunisasi: Vaksin HPV diberikan kepada murid perempuan SD kelas 5 dan 6 serta SMP kelas 1 (umur 11, 12, dan 15 tahun) sebanyak dua kali.
9. Hepatitis B
Bahaya: Radang hati dan kanker hati akibat virus Hepatitis B.
Imunisasi: Vaksin Hepatitis B diberikan segera setelah lahir, kemudian pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan.
10. Tuberkulosis (Tbc)
Bahaya: Radang paru, otak, dan kelenjar akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Imunisasi: Vaksin BCG diberikan segera setelah lahir.
11. Poliomielitis
Bahaya: Lumpuh akibat virus Polio.
Imunisasi: Vaksin bOPV diberikan segera setelah lahir, dan pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan; vaksin IPV diberikan pada umur 4 dan 9 bulan.
12. Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT)
Bahaya: Sumbatan jalan napas dan radang otot jantung akibat racun Difteri; batuk rejan/batuk 100 hari akibat bakteri Pertusis; kaku otot mulut, punggung, dan pernafasan akibat racun Tetanus; radang paru dan otak akibat bakteri Hib.
Imunisasi: Vaksin DPT-HepB-Hib (Penta) diberikan pada umur 2, 3, 4, dan 18 bulan; vaksin DT diberikan pada SD kelas 1; vaksin Td diberikan pada SD kelas 2 dan 5.
13. Pneumokokus
Bahaya: Radang paru dan otak akibat bakteri Pneumokokus.
Imunisasi: Vaksin PCV diberikan pada umur 2, 3, 12 bulan (sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan), atau pada umur 2, 4, 6, dan 12-15 bulan (sesuai rekomendasi IDAI).
14. Rotavirus
Bahaya: Muntah, diare, dehidrasi berat akibat Rotavirus.
Imunisasi: Vaksin Rotavirus diberikan pada umur 2, 3, dan 4 bulan (Kementerian Kesehatan), atau pada umur 2, 4, dan 6 bulan (IDAI).
(dec/spt)