Sejumlah strategi investasi dalam menghadapi libur cuti bersama yang panjang dapat diimplementasikan. Dengan tujuan dapat tenang dan nyaman ketika meninggalkan Bursa untuk sementara waktu. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan.
Pertama, perhatikan saham-saham yang ada di portofolio, review kembali apakah masih ada saham yang bersifat volatil tinggi, atau biasa disebut dengan saham gorengan. Hindari terlebih dahulu tipe saham tersebut.
“Jaga money management dan lebih baik memperbanyak posisi cash,” tips pertama dari Fatur kepada Bloomberg Technoz, Kamis (30/3/2023).
Kedua, tetap update berita terkini yang dapat mempengaruhi perekonomian secara global.
Di tengah libur panjang masih akan ada sentimen global yang mempengaruhi perkembangan market. Seperti halnya yang terjadi baru-baru ini, sentimen negatif dari sektor perbankan Amerika Serikat (AS) terjadi pada Sabtu dan Minggu. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka Senin, koreksi langsung terjadi.
Bersamaan dengan hal tersebut perhatikan juga kalender ekonomi untuk melihat apakah ada rilis data penting yang dapat mempengaruhi laju pasar.
Ketiga, Fatur juga mengingatkan bahwa penyelesain transaksi di BEI adalah T+2, hal ini diantisipasi apabila investor ingin menggunakan dana investasinya untuk keperluan mudik lebaran, atau pun silaturahmi.
Akan tetapi, bagi investor yang ingin tetap berinvestasi pada instrumen saham investor tidak perlu khawatir. Karena secara teknikal IHSG mengindikasikan tren penguatan akan terus berlanjut dalam jangka menengah.
Saat ini, sentimen negatif di IHSG sudah mulai berkurang, bahkan indeks tengah diselimuti sentimen positif. Sehingga IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan dalam tren yang positif meskipun ditinggal libur cuti bersama lebaran.
Keempat, koleksi saham-saham Big Caps yang kokoh secara fundamentalnya.
Strategi berinvestasi saham berkapitalisasi besar merupakan tips paling unggul di berbagai kondisi. Salah satunya adalah sektor perbankan yang menurut Fatur masih sangat potensial, mengingat kinerja fundamental dan teknikalnya memiliki potensi upside. Terutama BBTN, BBCA dan BMRI.
Dihubungi terpisah, Muhammad Syahrizannas Relationship Manager Ajaib Sekuritas menambahkan, investor dapat fokus pada emiten yang stabil serta terbukti dan resilient secara fundamental dan hindari emiten-emiten baru (IPO).
“Diversifikasi portofolio, pilih saham dari industri yang berbeda-beda untuk mengurangi risiko dan jangan konsentrasi pada satu sektor saja,” ujar Syahrizannas kepada Bloomberg Technoz.
Syahrizannas merekomendasikan sektor saham yang berpotensi dan dapat dipegang selama libur panjang, yaitu di konsumen primer. Dengan mengunggulkan ICBP, MYOR, JPFA, dan CPIN.
Ditambah juga dengan adanya momentum pembagian dividen dari result kinerja laporan keuangan tahun buku 2022. Investor dapat memantau saham-saham yang rutin membagikan dividen, yaitu empat emiten batu bara unggulan antara lain HRUM, PTBA, ITMG, dan ADRO.
(fad)