“Di tengah tantangan besar yaitu kompetisi ketat, meningkatnya tensi geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, inflasi yang menanjak dan suku bunga tinggi, serta dampak Covid-19 yang masih terasa, perusahaan di bawah kepemimpinan Tuan Dimon terus melayani klien dan pelanggan di seluruh dunia,” sebut keterangan resmi perusahaan.
Laba Turun
Laba JPMorgan tahun lalu tercatat US$ 37,7 miliar (Rp 569,76 triliun), anjlok 22% dibandingkan 2021. Penurunan itu disebabkan berkurangnya kesepakatan dan pengalihan likuiditas dari kredit.
Harga saham perseroan turun 15% tahun lalu. Ini adalah yang terburuk sejak 2011, di mana kala itu harga saham jatuh 22%.
Dimon telah memimpin JPMorgan sejak 2005. Dia juga COE bank dengan bayaran tertinggi, sampai tersalip oleh James Gorman (Morgan Stanley) dua tahun lalu. Kini Gorman dan David Solomon (Goldman Sachs) dibayar lebih banyak ketimbang Dimon.
(aji)