Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, penurunan harga minyak nabati pesaing juga menjadi sentimen negatif bagi CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade anjlok 1,3%. Sementara harga minyak rapeseed turun 0,83%.

Saat harga minyak nabati pesaing lebih murah, CPO menjadi kurang menarik. Sebab, komoditas-komoditas tersebut bisa saling menggantikan.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,72. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bearish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI menunjukkan angka 100. Sudah maksimal, sangat jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, harga CPO sepertinya masih akan turun lagi meski koreksinya makin terbatas. Target support terdekat ada di MYR 3.856/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.853/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Setelah level support terlewati, maka harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 3.905/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga naik menuju MYR 4.081/ton.

(aji)

No more pages