Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian BUMN mengungkapkan alasan meminta Badan Pemeriksa Keuangan melakukan pemeriksaaan investigasi atau audit dugaan manipulasi (fraud) pengelolaan keuangan PT Indofarma Tbk (INAF) baru dilakukan pada 2023. Padahal, kementerian tersebut mengklaim telah mendapatkan petunjuk sejak 2021.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, hambatan tersebut sedianya berada dijajaran direksi dan komisaris yang kala itu bertanggungjawab dalam pengawasan tersebut.

Usai ada perombakan direksi, Arya mengklaim, Kementerian BUMN baru bisa mengetahui lebih detil kondisi keuangan Indofarma yang sebenarnya sudah memprihatinkan sejak lama.

"Sejak pergantian direksi, ya disitu baru ketahuan. Baru diperiksa semua. Jadi setelah ada pergantian direksi baru, Dirut [Direktur Utama] baru dan sebagainya, dilakukan investigasi semuanya," ujar Arya, Selasa (21/5/2024).

Apalagi kata Arya, berdasarkan hasil audit investigasi internal Holding BUMN Farmasi, dugaan fraud Indofarma itu terjadi pada anak usahanya, yang bernama PT Indofarma Global Medika (IGM), yang berarti ada kelalaian pengawasan oleh INAF sebagai induk usahanya.