Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan kebijakan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,25% pada Mei 2024. Ini mempertimbangkan risiko dari skenario kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang berada di level tinggi dalam waktu lama atau 'higher for longer'.

BI mulai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Mei hari ini, Selasa (21/5/2024). Besok, Rabu (22/5/2024), Gubernur Perry Warjiyo dan jajaran anggota dewan gubernur BI akan mengumumkan hasilnya, salah satunya terkait kebijakan suku bunga acuan.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede memaparkan, dari sisi global, kondisi pasar keuangan pada Mei mulai menunjukkan perbaikan, didukung oleh meredanya kekhawatiran akan konflik geopolitik di Timur Tengah dan perkembangan data ekonomi AS, terutama tren penurunan inflasi AS.

Hal ini menyusul meningkatnya tekanan di pasar keuangan global pada April 2024, yang memaksa BI untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basispoin menjadi 6,25%.

"Rupiah cenderung menguat sebesar 1,47% (month-to-date/mtd), imbal hasil obligasi acuan 10 tahun telah turun 32 bps mtd, dan telah terjadi arus modal masuk ke pasar portofolio sebesar US$441 juta mtd pada Mei 2024," kata Josua.