Logo Bloomberg Technoz

John mengatakan perseroan bakal berperan dalam menyediakan etanol yang merupakan bahan baku dari bahan bakar bioetanol, yakni Pertamax Green.

Selain itu, John memastikan telah mendengar dan berkomunikasi ihwal rencana pemerintah untuk mengganti Pertalite atau Pertamax dengan BBM bioetanol pada 2027.

Rencana peralihan tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mengonfirmasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan memang bertujuan untuk menyiapkan bahan baku biofuel pengganti Pertalite atau Pertamax yang bakal mulai digunakan pada 2027.

Selanjutnya, John mengatakan, Pertamina NRE juga menargetkan kapasitas terpasang dari geothermal dan energi terbarukan lainnya mencapai sekitar 6 gigawatt (GW), kapasitas produksi hidrogen bersih mencapai sekitar 77.000 ton per tahun (ktpa), dan kurang lebih 19 juta ton CO2 kredit karbon diperdagangkan pada 2029.

“Pertamina sebagai BUMN energi terbesar di Indonesia memiliki mandat untuk menjaga ketahanan energi sekaligus mendukung aspirasi karbon netral tahun 2060 dan tetap berorientasi pada pertumbuhan bisnis. Hal ini dilakukan dengan menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yaitu dengan cara memperkuat bisnis eksisting dan membangun bisnis rendah karbon,” ujar John.

Dalam presentasinya, John menyampaikan Pertamina NRE memiliki sejumlah portofolio bisnis yang menjadi prioritas strategis Pertamina NRE, antara lain gas to power, geothermal, efisiensi energi, hidrogen bersih, dan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Selain itu terdapat juga bisnis baterai, bisnis karbon, serta bioethanol.

Beberapa inisiatif Pertamina yang dapat mendorong dekarbonisasi untuk sektor hulu migas dan sektor industri lainnya antara lain efisiensi energi, carbon capture and storage (CCS/CCUS), serta kredit karbon berbasis solusi alam atau nature based solutions (NBS) maupun berbasis teknologi.

Khusus untuk kredit karbon, Pertamina NRE telah memperdagangkannya di bursa karbon dan transaksi perdagangan telah mencapai total volume sekitar 561.000 ton CO2 hingga saat ini. Pembeli kredit karbon berasal dari sektor industri pertambangan, perbankan, maupun penerbangan.

Untuk geothermal, Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) menargetkan kapasitas terpasang dari area panas bumi yang dioperasikan sendiri mencapai 1,4 GW pada tahun 2029. 

Saat ini kapasitas terpasang geothermal PGE mencapai 672 MW dan akan meningkatkannya secara agresif baik secara organik maupun anorganik.

(dov/wdh)

No more pages