Harga emas masih berpeluang mencetak rekor lebih tinggi lagi didorong terutama oleh sentimen pemotongan bunga acuan The Fed. Pada saat yang sama, bila ada indikasi resesi ekonomi global atau krisis perbankan seperti yang terjadi di Amerika pada Maret 2023, emas juga berpotensi melesat lagi karena akan banyak diburu sebagai safe haven.
Namun, sebagaimana instrumen investasi umumnya, harga emas juga pernah turun dan stuck di level mendatar dalam waktu cukup lama. Maka itu, bila tertarik berinvestasi di emas, sebaiknya perhatikan hal berikut ini:
Emas masih ampuh lawan inflasi
Emas lebih baik diperlakukan sebagai investasi pelindung nilai dari inflasi. Sejauh ini laju kenaikan harga emas Antam masih melampaui rata-rata inflasi Indonesia. Satu dekade terakhir, inflasi berkisar 4,1% per tahun. Sedangkan harga emas selama 10 tahun ini sudah naik 135% atau 13,5% per tahun.
Berkaca pada angka-angka tersebut, emas masih ampuh menjadi instrumen lindung nilai terhadap inflasi jangka panjang.
Emas untuk jangka panjang
Emas lebih cocok menjadi instrumen simpanan jangka panjang karena cenderung lebih menguntungkan, membukukan kenaikan nilai, dalam jangka panjang. Sementara bila menjadi sarana investasi jangka pendek, cuannya masih terbatas meski masih cukup berharga menjadi aset jaminan gadai, misalnya.
Perlu dicatat, lonjakan harga emas beberapa tahun terakhir adalah karena faktor extraordinary. Pecah pandemi pada 2020 adalah yang pertama dalam 100 tahun terakhir sehingga memicu kenaikan harga emas yang luar biasa. Lalu, disambung pecah perang Ukraina, semakin melesatkan emas.
Kini, sentimen arah bunga global menjadi penggeraknya di mana bunga tinggi Amerika adalah karena laju inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Sebelum pandemi dan kejadian-kejadian luar biasa itu, harga emas pernah hanya mencatat rata-rata kenaikan cuma 5% per tahun.
Sebagai contoh, periode 2013-2018 misalnya, dalam lima tahun harga emas di pasar global pernah menyentuh rekor di US$ 1.692,75 per troy ounce. Namun, di akhir 2018, harganya anjlok hingga 24% ke kisaran US$ 1.280,71 per troy ounce.
Pilih emas batangan ketimbang perhiasan
Bila diniatkan investasi, emas batangan lebih tepat sebagai pilihan. Ini karena ketika dijual kelak, ada acuan harga yang jelas di mana variabel penggeraknya adalah: harga emas dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan tingkat margin yang diambil oleh Antam.
Sementara bila berinvestasi di perhiasan, emas yang digunakan bukanlah emas 24 karat melainkan 18 karat. Emas perhiasan juga harga jualnya akan turun sedikitnya 25% ketika dijual ke toko karena terpangkas biaya pembuatan/peleburan.
Namun, bila ingin menikmati juga keuntungan psikologis memakai perhiasan sebagai bagian dari fashion statement, emas perhiasan tentu lebih tepat.
Beli emas ukuran lebih besar
Saat ini banyak penawaran pembelian emas dalam ukuran kecil, emas mini, terutama ketiga harga emas per gram semakin mahal. Penting untuk dicatat, membeli emas ukuran mini mungkin memang terjangkau. Akan tetapi, cenderung kurang efisien karena Anda akan terbebani biaya cetak yang tidak murah.
Misalnya, untuk emas fisik ukuran 0,5 gram yang dijual oleh Antam, harganya dibanderol Rp729.000. Artinya, per gramnya mencapai Rp1.458.000. Jauh lebih mahal dibanding harga emas fisik ukuran 1 gram yang dibanderol di Rp1.358.000. Itu karena ada biaya cetak yang harus ditanggung juga oleh pembeli.
Harga emas semakin murah bila ukurannya besar. Emas ukuran 10 gram, misalnya, per gramnya adalah Rp1.307.500. Sedangkan ukuran 25 gram dihargai Rp1.302.480 per gram. Emas batangan ukuran 100 gram, per gramnya jadi Rp1.301.200 per gram saat ini.
Hati-hati emas digital
Demi bisa tetap menjangkau pembelian emas yang semakin mahal, Anda bisa menimbang menyicil atau menabung pembelian emas di aplikasi emas digital terpercaya. Konsepnya adalah membeli emas dalam ukuran kecil tanpa cetak, lalu baru akan dicetak saat jumlahnya sudah sesuai keinginan agar bisa disimpan.
Platform emas digital saat ini sudah banyak tersedia seperti Brankas LM, Pegadaian Digital sampai marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, dan lain sebagainya.
Pilih penyedia platform pembelian emas digital terpercaya untuk meminimalisasi risiko gagal cetak seperti yang pernah terjadi di kasus-kasus sebelumnya. Selain itu, hitung juga biaya titip emas digital. Platform emas digital menetapkan biaya titip yang beraneka ragam. Misalnya, Brankas LM mengutip biaya titip mulai Rp100.000 hingga Rp2,5 juta per tahun bergantung pada besar saldo emas di rekening pengguna. Sedangkan Pegadaian mengutip biaya sekitar Rp30.000 per tahun.
(rui)