Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan tidak menampik bahwa realisasi program wajib pasok domestik atau domestic market obligation (DMO) untuk minyak sawit atau crude palm oil (CPO) demi mengamankan bahan baku minyak goreng di dalam negeri masih rendah.
Meski begitu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengeklaim bahwa realisasi DMO dalam bentuk Minyakita terpantau stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
"Meskipun realisasi belum mencapai target, realisasi DMO dalam bentuk Minyakita terpantau stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Isy ketika dihubungi, Senin (21/5/2024).

Lebih lanjut, Isy menekankan bahwa Kemendag juga tengah melakukan evaluasi dan kajian untuk menyesuaikan kebijakan program Minyak Goreng Rakyat, dengan mempertimbangkan dinamika perkembangan harga minyak goreng saat ini.
"Dengan mempertimbangkan dinamika perkembangan harga minyak goreng saat ini, Kemendag tengah melakukan evaluasi dan juga kajian untuk penyesuaian pada kebijakan program Minyak Goreng Rakyat sehingga menyesuaikan dengan kondisi saat ini," tekannya.
Hingga April 2024, realisasi DMO untuk CPO baru mencapai 151.158 ton dari target 300.000 ton. Bahkan, pada akhir Februari 2024 hanya mencapai 123.536 ton dari target 300.000 ton.
Adapun, berdasarkan data Sisrem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga Minyakita per 20 Mei 2024 berada di Rp16.000/liter atau di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter.
Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (13/3/2024), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memaparkan bahwa rendahnya realisasi DMO minyak sawit tersebut menjadi pemicu harga minyak goreng di pasaran terus bergerak di atas ambang harga acuan awal Rp14.000/liter.
"Menurunnya realisasi distribusi minyak goreng ini [juga merupakan] imbas lesunya ekspor CPO dan produk turunannya," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli.
Pada saat itu, Zulhas menekankan kebijakan DMO akan terus dipertahankan agar harga minyak goreng dapat sesuai dengan HET yang ditetapkan.
(prc/wdh)