Seperti diketahui, para pengendali EXCL dan FREN belum lama ini mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait merger.
Dari EXCL, penandatanganan dilakukan oleh Axiata Group Berhad. Adapun pengendalian EXCL dilakukan melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd.
Kemudian dari FREN, pendandatanganan dilakukan oleh tiga pihak, yakni PT Wahana Inti Nusantara, PT Global Nusa Data, dan PT Bali Media Telekomunikasi. Ketiga entitas ini merupakan kepanjangan tangan Grup Sinarmas untuk pengendalian EXCL.
Perjanjian oleh para pengendali itu juga yang memunculkan isu baru, terkait kewajiban tender offer.
Berdasarkan informasi dari pelaku pasar yang mengetahui rencana ini, merger FREN dan EXCL akan membuat Axiata Group melakukan mandatory tender offer.
Harga tender offer diperkirakan di level Rp3.500/saham. Jika benar di level ini, maka harga tersebut premium dibanding harga saham EXCL yang kemarin ditutup di level Rp2.460/saham.
Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto belum bisa mengomentari lebih lanjut meski ia tidak menampik adanya isu tender offer.
Ia mengatakan, MoU baru saja diumumkan. Sehingga, terlalu dini untuk mendiskusikan soal mandatory tender offer.
"Informasi lebih lanjut akan menunggu keputusan dan pengumuman dari pemegang saham," ujar Henry kepada Bloomberg Technoz, Selasa (21/5/2024).
(ibn/dhf)