Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas dalam analisis Technical Insightnya merekomendasikan, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) emiten ritel fesyen pakaian terkemuka menghasilkan laba bersih Rp 2,1 triliun pada 2022, meroket empat kali lipat dibanding kondisi sebelumnya Rp 420 miliar, efek aktivitas berbelanja masyarakat yang telah kembali pasca meredanya pandemi Covid-19.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menetapkan jadwal stock split. Awal perdagangan saham pada 4 April 2023 di reguler dan negosiasi. Sementara untuk pada 6 April 2023 di pasar tunai. Pelaksanaan RUPS Tahunan dan permintaan persetujuan stock split telah berlangsung 14 Maret 2023, dengan persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM atas rencana stock split didapatkan pada 16 Maret 2023.

PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam proses penawaran, saham IPO perseroan mencatatkan oversubscribed sebanyak 243,43 kali. Direktur Utama GTRA, Ronny Senjaya, raihan ini membuktikan tingginya publik atas saham mereka.

Usai pencatatan perdana saham saham GTRA menembus batas auto rejection atas (ARA) atau naik 34% ke posisi Rp 202/saham. Kini GTRA stagnan pada level tersebut.

Grahaprima Suksesmandiri yang jadi perusahan ke-28 yang tercatat di Bursa tahun ini melepas 378.875.000 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 150. Dana yang dihimpun total mencapai Rp 56,8 miliar. Kepemilikan saham publik hasil IPO  setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor.

Pada perdagangan regional Asia, bursa saham diproyeksikan bergerak menguat hari ini. Akan tetapi, berdasarkan data sementara ini indeks Straits Times Singapore tengah terkoreksi 0,62%, dan indeks Hang Seng Hong Kong minus 0,53%. Adapun indeks utama Dow Jones ditutup menguat pada perdagangan semalam, dengan mencatatkan kenaikan 323 poin dengan penguatan 1%.

Para pelaku pasar masih wait and see melihat perkembangan laju suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Adapun riset yang diterbitkan Chris Senyek dari Wolfe Research, memaparkan, Bank Sentral AS masih ada potensi menaikkan suku bunga acuan 25 bps dalam rapat Mei 2023.

“The Fed masih dalam posisi yang amat sulit. Sektor perbankan masih dalam proses stabilisasi, inflasi masih jauh di atas target, dan pasar tenaga kerja masih kuat. The Fed juga perlu membangun kembali kredibilitas mereka," kata Chris Senyek.

(fad/wep)

No more pages