Bloomberg Technoz, Jakarta - Apple Inc kembali memangkas harga iPhone 15, model terbaru perangkat smartphone, yang menjadi lini andalan perusahaan. Pemangkasan kembali terjadi di pasar China, usai keputusan diskon terjadi di awal tahun 2024.
Lini premium, iPhone 15 Pro Max 256 GB dijual seharga US$1.100 atau sekitar 7.949 yan (sekitar Rp17,6 juta) di salah satu toko online JD.com, dilaporkan Benzinga. Harga yang sama terpampang di Tmal milik grup Alibaba, pada Senin waktu setempat.
Artinya terjadi penurunan harga sekitar 20% atau 2.050 yuan dari harga terbaiknya saat rilis 9.999 yuan bulan September 2023. Keputusan pemangkasan harga erat kaitannya dengan upaya Apple mendongkrak penjualan iPhone yang lesu.
China diketahui menjadi pasar internasional utama Apple untuk iPhone, dengan porsi terbesar tetap dimiliki Amerika Serikat. Keputusan pemangkasan harga iPhone 15 pertama dikabarkan SCMP.
Pemotongan harga menunjukkan iPhone 15 kini berada di level terendah di pasar China, dengan iPhone 15 128 GB turun 23% menjadi 4.599 yuan, terpantau di platform JD.com serta Tmall. Periode harga spesial berlaku mulai Senin, 20 Mei hingga 28 Mei.
Cara ini diharapkan kembali mendongkrak penjualan yang lesu di China. Tercatat di wilayah China, Hong Kong, dan Taiwan terjadi penurunan penjualan 8% menjadi US$16,6 miliar pada kuartal yang berakhir Maret kemarin.
Persaingan lebih ketat dengan merek smartphone China membuat Apple agresif menetapkan diskon harga. Tidak hanya dengan Huawei, namun juga Honor dan Xiaomi. Banyak dari ponsel China Android juga ‘banting’ harga.
Tidak hanya iPhone, perangkat Apple lain seperti MacBook, AirPods, iPad, hingga Apple Watch juga kebagian kebijakan diskon hingga 800 yuan.
Pada periode yang sama pangsa pasar Apple turun menjadi 15,7%, dari 20,2% tahun lalu, menurut Counterpoint, lembaga riset pasar. Vivo merebut posisi Apple di pasar China dengan raihan pangsa pasar 17,4%, disusul Honor 16,1%. Huawei, yang mengandalkan perangkat 5G Mate 60 Pro, ada di peringkat keempat dalam pangsa pasar dengan 15,5%.
Pada diskon harga sebelumnya terbukti telah membantu memperbaiki kinerja penjualan Apple untuk iPhone dengan angka khusus merek–merek asing naik 12% dibandingkan tahun lalu menurut data China Academy of Information and Communications Technology yang rilis awal Mei. Lembaga di bawah pemerintah China ini tidak menjabarkan merek asing berdasarkan merek.
(wep)