Logo Bloomberg Technoz

Hari ini, pemerintah juga membeberkan Rancangan APBN tahun 2025 di mana pertumbuhan ekonomi diprediksi akan melambat tahun depan di kisaran 5,1%-5,5%, lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya antara 5,3%-5,6%.

Sementara inflasi diproyeksikan di kisaran 1,5%-3,5% dan pergerakan rupiah tahun depan di rentang Rp15.300-Rp16.000/US$. Pemerintah juga menargetkan defisit APBN 2025 antara 2,45%-2,82% dari PDB.

Untuk 2025, tingkat imbal hasil surat berharga negara diproyeksikan akan ada di kisaran 6,9%-7,3%, lebih tinggi dibandingkan tahun ini di kisaran 6,7%.

Data transaksi berjalan dan rilis asumsi makro untuk 2025 yang menyiratkan kelesuan ekonomi sepertinya juga menambah berat beban pergerakan pasar surat utang sampai siang hari ini.

Yield SBN masih bergerak mendatar di mana tenor 10Y turun ke 6,934%, sedangkan tenor pendek 2Y naik ke 6,614% dan 5Y turun tipis ke 6,838%. Indeks harga saham juga tergerus di mana IHSG melemah ke kisaran 7.284 sampai pukul 14:38 WIB.

(rui)

No more pages