Logo Bloomberg Technoz

Raisi, seorang ulama ultra konservatif berusia 60-an yang memenangkan pemilihan presiden pada 2021, diprediksi sebagai calon kuat untuk menggantikan Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran.

Armada udara Raisi terdiri dari pejabat tinggi termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, yang diyakini berada di dalam helikopter presiden pada saat itu.

Baik Raisi maupun Amirabdollahian sama-sama mengawasi pemulihan hubungan diplomatik Iran dengan Arab Saudi melalui kesepakatan yang ditengahi China yang diumumkan pada Maret 2023. Namun saat itu juga terjadi kebuntuan dalam negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar dan mencabut sanksi ekonomi.

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Chuck Schumer, mengatakan pada Minggu bahwa badan intelijen telah memberitahunya bahwa tidak ada bukti kesengajaan, demikian laporan NBC.

Televisi Iran sebelumnya menyiarkan rekaman langsung puluhan ambulans berjaga di tengah hujan lebat dan kabut. Kementerian pertahanan Turki mengatakan telah mengirimkan drone Akinci sebagai tanggapan atas permintaan dari Iran.

Uni Eropa mengaktifkan layanan pemetaan respons cepatnya setelah permintaan bantuan dari Iran, demikian disampaikan Komisaris Uni Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarčič, dalam sebuah posting di Twitter.

Sebelumnya hari Minggu, Raisi bertemu dengan mitranya dari Azerbaijan, Ilham Aliyev, untuk meresmikan bendungan yang dikembangkan bersama di perbatasan kedua negara.

Raisi telah dituduh oleh kelompok hak asasi manusia sebagai aktor kunci dalam eksekusi massal ribuan pembangkang politik pada akhir 1980-an. Pada 2018, Amnesty International yang berbasis di London mengatakan dia memimpin "komisi kematian" dan meminta PBB untuk menyelidikinya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

(bbn)

No more pages