Bloomberg Technoz, Jakarta - Kasus Covid-19 di Singapura melonjak hampir dua kali lipat. Penyebabnya karena varian baru yaitu FLiRT.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (20/5/2024), Strain virus COVID-19 KP.1 dan KP.2 saat ini menyumbang lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.
Kedua strain tersebut termasuk dalam kelompok varian COVID-19 yang oleh para ilmuwan dijuluki “FLiRT”, setelah nama teknis mutasinya. Mereka semua adalah keturunan dari varian JN.1, yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia beberapa bulan lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengutarakan, varian ini sedang dalam pemantauan. Karena menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Amerika Serikat. Varian ini juga ditemukan naik di China, Thailand, India, Australia dan Inggris.
"Saat ini tidak ada indikasi, baik secara global maupun lokal, bahwa KP.1 dan KP.2 lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lain yang beredar," kata Kementerian Kesehatan Singapura pada hari Sabtu.
Menurut data Kemenkes Singapura dilansir dari Channel News Asia, Senin (20/5/2024), jumlah perkiraan infeksi COVID-19 pada minggu 5 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 – peningkatan sebesar 90 persen dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya.
Rata-rata harian rawat inap COVID-19 naik menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan (MOH) pada hari Sabtu (18 Mei).
(spt)