Logo Bloomberg Technoz

Kemudian inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada April tercatat 3,4%. Juga melambat ketimbang Maret yang 3,5% yoy.

Lalu inflasi inti tahunan ada di 3,6% yoy. Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 3,8% yoy sekaligus jadi yang terendah sejak April 2021 atau 3 tahun terakhir.

“Data ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan inflasi akan mereda dan The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) bisa menurunkan suku bunga acuan,” tegas Phillip Streble, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, seperti diberitakan Bloomberg News.

Penurunan suku bunga akan menjadi kabar baik bagi emas, yang berstatus sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas menempati area bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 66,19. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di 96,27. Sudah di atas 80, sudah masuk zona jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, harga emas berisiko mengalami koreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.403/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.373/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.420/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke US$ 2.432/troy ons.

(aji)

No more pages