Logo Bloomberg Technoz

Dengan demikian, kata Rahmad, Indonesia memiliki peran penting pada rantai pasok produk amoniak dan urea di kawasan. Pabrik baru Pupuk Kaltim di Fakfak tersebut pun membutuhkan dana lebih dari US$ 1 miliar. 

“Kita sedang hitung karena pabriknya greenfield tapi sudah pasti puluhan triliun, lebih dari US$ 1 miliar tapi sedang kita hitung angka pastinya,” tambahnya.  

Sementara itu, Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta mengungkapkan, timeline pembangunan pabrik telah ditetapkan melalui rapat dengan Kementerian Investasi dan sejumlah instansi terkait. “Paling akhir produksi di semester kedua 2027 tapi sebelum itu tentunya ada milestone-milestone,” ujar dia.  

Saat ini, menurut Hanggara, Pupuk Kaltim pun sedang melakukan penyelesaian perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan pemasok gas perusahaan yaitu Genting Oil; Dia berharap, perjanjian tersebut sudah dapat selesai dalam 2 bulan ke depan. Pupuk Kaltim juga menargetkan proses pelepasan kawasan hutan di lokasi pabrik selesai pada Mei 2023. Sehingga, BUMN tersebut dapat melakukan penyiapan lahan pada Agustus 2023.  

“Kita akan melakukan pemilihan kontraktor yang akan membangun pabrik nanti. Diharapkan kontraktor sudah dapat kita tentukan di Juli 2024. Kemudian, butuh waktu cukup panjang sekitar 43 bulan untuk bisa menyelesaikan pabrik ini,” ungkap dia.  

Sementara itu, terkait pendanaan, Pupuk Kaltim tengah mengkaji beberapa opsi pendanaan, baik dengan menggunakan equity dan pendanaan eksternal. 

“Saat ini kami mengkaji opsi-opsi pendanaan. Di samping kita menggunakan equity, ada juga pendanaan dari luar. Saat ini posisi kas kami cukup kuat dengan posisi leverage yang baik dikarenakan tidak mempunyai utang. Opsi-opsi pendanaan sedang kita kaji, kita akan lihat opsi mana yang terbaik,” kata Meizar Effendi, SEVP Business Support Pupuk Kaltim. 

(tar/frg)

No more pages