Logo Bloomberg Technoz

Indonesia secara terang-terangan berusaha menggaet investasi dari perusahaan perusahaan milik Elon Musk, termasuk di antaranya Tesla dan Starlink. Namun, Tesla yang merupakan perusahaan mobil listrik belum membuka pabrik dan kantor di Indonesia, dan lebih memilih Malaysia.

Sementara Starlink sudah mulai masuk ke Indonesia melalui PT Starlink Services Indonesia dengan melayani jaringan internet dengan teknologi low earth orbit (LEO). Sebelumnya satelit dari Starlink juga telah mendapatkan izin hak labuh di Indonesia.

Sebelumnya Elon Musk mengatakan memiliki rencana untuk menanamkan investasi di Indonesia. "Kemungkinan besar kami akan berinvestasi di Indonesia. Hari ini Starlink. Saya akan mengumumkannya (soal investasi) di waktu yang lain. Tapi menurutku kemungkinannya besar, kemungkinan besar perusahaan saya akan berinvestasi pada hal ini," ujarnya.

Dia mengatakan, perusahaannya tengah memperkuat kehadiran Starlink untuk membantu konektivitas dan akses internet di seluruh wilayah Indonesia, terutama kawasan kepulauan terluar. Dia menilai, internet memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan masyarakat.

Menurut Elon, internet bahkan bisa memberikan akses kepada masyarakat di mana pun untuk mendapatkan informasi atau pendidikan kelas dunia. Banyak perkuliahan atau materi pendidikan bisa didapatkan melalui jaringan internet.

Selain itu, kata dia, internet melalui Starlink juga membuka potensi bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan ekonomi. Salah satunya dengan sistem jual beli barang atau pun jasa lintas daerah, kawasan, atau pun negara.

Hal ini disampaikan seolah ingin memberikan gambaran keberadaan Starlink milik SpaceX lebih relevan dibandingkan bisnis lainnya bagi Indonesia, terutama EV atau Pabrik Tesla.

(dba)

No more pages