"FIFA tetap berkomitmen untuk membantu PSSI secara aktif dengan kerja sama erat dan dukungan dari pemerintah Presiden Widodo dalam proses transformasi sepak bola Indonesia setelah tragedi yang terjadi pada Oktober 2022."
Disebutkan pula bahwa pertemuan lanjutan antara Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI akan segera dijadwalkan.
Untuk diketahui, keputusan mencoret Indonesia sebagai tuan rumah dilakukan setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir di Doha, Qatar. Hal itu merupakan buntut dari penolakan Gubernur Bali Wayan Koster yang melarang tim U-20 Israel bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta. Surat penolakan itu dikirimkan ke menpora dan ditandatangani oleh Koster pada 14 Maret 2023 lalu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga rekan satu partai Koster dari PDI Perjuangan ikut menolak Israel bermain di Stadion Manahan Solo. Padahal, jadwal pertandingan Piala Dunia U-20 2023 telah resmi diumumkan FIFA. Turnamen kelompok umur itu seharusnya digelar pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.
Sementara usai drawing Piala Dunia U-20 batal di Bali, Presiden Jokowi mengutus Ketua PSSI Erick Thohir untuk berdialog dengan FIFA demi mencari solusi posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Kita baik pemerintah dan PSSI masih berusaha mencari solusi terbaik, maka itu saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan resmi, Selasa (28/3/20203).
Sedianya Piala Dunia U-20 berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang. Ada 6 stadion yang akan menjadi tempat laga yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan Solo, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar dan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang.
(ezr)