Eamon Akil Farhat - Bloomberg News
Bloomberg, Sebuah kapal tanker minyak milik China di Laut Merah dihantam dan dilumpuhkan untuk sementara waktu oleh sebuah rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan oleh militan Houthi, Komando Pusat Amerika Serikat (AS) mengatakan.
Serangan pada Sabtu terhadap kapal tanker M/T Wind milik Yunani itu menyebabkan banjir yang melumpuhkan mesin penggerak dan kemudi kapal, yang kemudian dipulihkan oleh kru kapal tanpa bantuan dari kapal koalisi yang menanggapi panggilan darurat.
Wind, yang baru-baru ini berlabuh di Rusia, melanjutkan perjalanannya dengan tenaganya sendiri, kata Centcom dalam sebuah pernyataan. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Meskipun Centcom tidak memberikan lokasinya, Agence-France Presse melaporkan pada Sabtu sebelumnya bahwa sebuah kapal tanker minyak ditabrak di dekat selat Bab el-Mandeb, sekitar 10 mil laut (19 kilometer) barat daya pelabuhan Mokha, Yaman. AFP mengutip perusahaan keamanan maritim Ambrey.
Houthi yang didukung Iran telah menyerang kapal-kapal perang dan kapal-kapal dagang yang melewati Laut Merah sejak pertengahan November, terutama yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris, sebagai tanggapan atas perang Israel melawan Hamas di Gaza.
Mereka secara efektif telah menutup rute pelayaran global utama, memaksa kapal-kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan Eropa untuk menghindari Terusan Suez dan mengelilingi Afrika bagian selatan.
Secara terpisah, UK Maritime Trade Operations sebelumnya melaporkan sebuah kapal mengalami kerusakan di 98 mil laut sebelah selatan Al Hudaydah, Yaman. Kapal yang dikenal sebagai Master tersebut mengalami sedikit kerusakan setelah ditabrak oleh benda tak dikenal di kawasan pelabuhan. Kapal dan awaknya selamat dan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
Para eksekutif pelayaran dan pengangkutan percaya bahwa Laut Merah akan tetap terlalu berbahaya untuk beberapa bulan ke depan, bahkan hingga akhir tahun ini, sehingga memberikan tekanan yang lebih besar pada pasar energi.
(bbn)
