BI: China Redam Krisis Global tetapi Inflasi Masih Mengintai
Wike Dita Herlinda
29 March 2023 20:58
Bloomberg Technoz, Nusa Dua — Bank Indonesia (BI) menilai pemulihan China terbukti sanggup meredam imbas tekanan ekonomi global terhadap Indonesia. Kendati demikian, bank sentral tetap mewaspadai risiko mengintai di balik tren inflasi tinggi di negara-negara maju yang diproyeksi berlanjut hingga tahun depan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan saat ini tren inflasi global masih cenderung bertahan di level tinggi, meski mulai menunjukkan gejala penurunan. Akan tetapi, pada 2024, dia memperediksi dunia akan kembali terjerembap ke tekanan inflasi jangka panjang.
“Kita sedang menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi global, akibat [perlambatan] di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Syukurnya, China mulai pulih, tetapi kita tetap melihat inflasi [global secara agregat] masih tinggi, meski mulai menurun,” ujarnya di acara Gala Seminar: Enchancing Policy Callibration for Macro Financial Resillience, yang merupakan bagian dari rangkaian pertemuan Asean Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) di Nusa Dua, Rabu (29/3/2023).
Mengutip analisis Wood Mackenzie Ltd (Woodmac), proyeksi kebangkitan ekonomi China didasari oleh pertimbangan dorongan besar-besaran dari investasi infrastruktur, yang meningkatkan pertumbuhan konstruksi Negeri Panda menjadi 10,7% pada 2023 dari perkiraan awal sebesar 3,2%.
Kondisi itu digadang-gadang memengaruhi ekonomi global dan mengangkat pertumbuhan menjadi 2,6% dari 2,2%.