Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi mengatakan komitmen Prabowo-Gibran terhadap CCS sudah terlihat sejak debat wakil presiden beberapa waktu lalu di mana Gibran yang pertama kali mengangkat topik CCS.
“Kami paham banyak orang yang bertanya apa yang akan terjadi pada pemerintahan selanjutnya? Saya pikir kalian semua tahu bahwa pemerintahan selanjutnya bakal berkomitmen terhadap CCS,” ujar Jodi IPA Convex.
Selain itu, Jodi mengatakan bahwa Prabowo-Gibran telah mendeklarasikan bakal mendukung kebijakan CCS. “Pemerintahan saat ini pro-CCS, pemerintahan selanjutnya sudah menyatakan bahwa mereka pro-CCS.”
Menurut Jodi, Indonesia membutuhkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengembangan dan penyebaran atau research, development and deployment (RDD) dari CCS. Selain itu, Indonesia juga membutuhkan kerja sama dalam peningkatan kapasitas atau capacity building mengenai CCS.
“Hal ini sangat penting, karena kita tidak mau Indonesia hanya mendapatkan manfaat dari industri, tetapi kami ingin terlibat dalam seluruh value chain dari industri,” ujar Jodi.
Daftar Wilayah dengan Cekungan Potensial Penyimpanan Karbon:
- Jawa Timur bagian utara: 100,83 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,15 giga ton untuk depleted migas
- Tarakan: 91,92 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,01 gigaton untuk depleted migas.
- Sumatra Utara: 53,34 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 1,07 gigaton untuk depleted migas.
- Selat Makassar: 50,7 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,05 gigaton untuk depleted migas.
- Sumatra bagian tengah: 43,54 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,54 gigaton untuk depleted migas.
- Kutai: 43 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 2,11 gigaton untuk depleted migas.
- Banggai: 40,31 gigton untuk lapisan saline aquifer dan 0,002 gigaton untuk depleted migas.
- Sumatra Selatan: 39,69 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,49 gigaton untuk depleted migas.
- Kendeng: 30,64 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,39 gigaton untuk depleted migas.
- Natuna Barat: 13,15 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,12 gigaton untuk depleted migas.
- Barito: 12,05 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,01 gigaton untuk depleted migas.
- Seram: 11,58 gigaton untuk lapisan saline aquifer.
- Pasir: 10,36 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,005 giga ton untuk depleted migas.
- Salawati: 8,75 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,02 giga ton untuk depleted migas.
- Jawa Barat: 7,22 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,66 giga ton untuk depleted migas.
- Sunda Asri: 6,52 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,081 gigaton untuk depleted migas.
- Sengkang: 4,31 gigaton untuk lapisan saline aquifer.
- Bintuni: 2,13 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,048 gigaton untuk depleted migas.
- Serayu Utara: 1,55 gigaton untuk lapisan saline aquifer dan 0,001 gigaton untuk depleted migas.
- Bawean: 1,16 gigaton untuk lapisan saline aquifer.
(dov/wdh)