Logo Bloomberg Technoz

Kredibilitas Twitter sebagai penyaji informasi terupdate serta wadah forum aktivisme, menjadi pudar. Pertaruhan investasi ratusan triliun rupiah telah terjadi.

“Butuh 15 tahun lebih untuk mendapatkan nilai sebanyak itu di seluruh dunia, jadi kehilangan Twitter sebagai nama merek merupakan pukulan finansial yang signifikan,” kata Steve Susi, direktur komunikasi brand di Siegel & Gale. Perkiraan nilai Twitter mencapai Rp300 triliun.

Elon Musk memotong biaya operasional demi menutup utang hasil akuisisi US$12,5 miliar. Demi meningkatkan popularitas, Elon Musk juga berencana mengubah algoritma Twitter. Sejumlah arahan kepada engineer dilakukan, bahkan mereka diminta kerja lembur untuk menyelesaikan proyek tersebut, seperti dikabarkan Platformer.

Hal ini diperkirakan efek dari turunnya jumlah pengguna X sekitar 15% menjadi 174 juta per Februari 2024, dibandingkan posisi tahun sebelumnya, berdasarkan data Sensor Tower. Analis Abe Yousef menyatakan bahwa penurunan pengguna X dikontribusikan oleh rasa frustrasi pengguna terhadap konten yang mengganggu, masalah teknis di platform secara umum.

Lewat proyek chat bot berteknologi kecerdasan buatan (AI) generatif ‘Grok’, Elon mencoba mendorong X.com jauh lebih bertaji. Dia menjanjikan adanya fitur meringkas acara-acara berita di X lewat chatbot xAI, Grok. Rangkuman yang dibuat oleh AI ini akan mengandalkan tweet pengguna—bukan artikel berita pihak ketiga—dan hanya akan tersedia untuk pelanggan premium, demikian diumumkan X pada akhir pekan lalu.

Fitur yang disebut “Stories” saat ini tidak mengutip outlet berita mana pun, tetapi Musk mengatakan kepada newsletter Big Technology bahwa kutipan yang lebih baik akan segera hadir.

X sebelumnya memiliki produk serupa yang disebut Moments yang mengandalkan moderator manusia untuk membuat rangkuman berita. Produk itu ditutup tak lama setelah Musk mengambil alih pada akhir 2022, dilaporkan Bloomberg News.

(ibn/wep)

No more pages