Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, dengan kebutuhan pasokan susu yang tinggi, Airlangga mengatakan pihaknya masih bergantung dengan pasokan yang berasal dari Selandia Baru dan Australia.

“Tentu kita akan lihat lagi pertumbuhan industri ini, kita berharap meningkatkan peternak dari masyarakat,” tutup Airlangga.

Untuk diketahui, sebelumnya Airlangga bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris.

Pada pertemuan itu, Greg menyatakan perdagangan produk susu dalam kerangka (Joint Economic and Trade Commission-JETCO) masih terdapat permasalahan yang perlu dibenahi, utamanya dalam pendaftaran yang membutuhkan waktu lama dan penerapan Sanitary and Phytosanitary (SPS).

Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia sedang melakukan deregulasi yang bisa memudahkan mekanisme pendaftaran produk susu dan turunannya.

“Upaya ini untuk mendukung naiknya permintaan produk susu dan turunannya dengan program pemerintah baru, yakni susu gratis untuk siswa,” kata Airlangga dalam keterangan resminya.

Sebagai tambahan, Presiden Terpilih Prabowo Subianto  dalam visi misinya memiliki program makan siang dan susu gratis yang akan diberikan kepada anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia.

Dalam dokumen resmi visi, misi dan program Prabowo-Gibran program makan siang gratis akan menargetkan kalangan siswa pra-sekolah. Dalam hal ini, makan siang harian akan diberikan kepada siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.

“Stunting (tengkes) adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik,” tulis dokumen resmi visi misi Prabowo-Gibran.

Selain program makan siang dan susu gratis, Prabowo juga memiliki program bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Dalam visi misi mereka, program ini dikatakan akan diberikan kepada Ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia.

“Program ini menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029. Sumber makanan diutamakan dari produk lokal sehingga program ini juga akan berdampak besar pada berputarnya roda perekonomian di daerah,” tulis dokumen tersebut.

(azr/lav)

No more pages