Logo Bloomberg Technoz

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan pemerintah dan Eramet Indonesia bakal mulai menyusun rencana kerja (plan of action) pada Agustus 2024.

Adapun, kerja sama dilakukan karena Eramet Indonesia memiliki teknologi untuk eksplorasi, sementara Indonesia memiliki wilayah dengan potensi lihium di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Bledug Kuwu, Jawa Tengah.

“Di seluruh wilayah potensi yang kira-kira ada, kerja sama bilateral seperti itu payungnya bukan hanya ditemukan di lokasi mana, tetapi apa yang akan dilakukan secara bersama,” ujar Wafid saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Kerja sama untuk eksplorasi litium dinilai potensial untuk mewujudkan target Indonesia sebagai produsen untuk baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Terlebih, potensi litium itu bakal digunakan untuk kebutuhan Indonesia.

Sekadar catatan, Badan Geologi dan Eramet Indonesia sudah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pada Senin (6/5/2024).

Irwandy mengatakan kemitraan antara Badan Geologi dan Eramet Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan Pemerintah Prancis dan Indonesia di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2011.

Adapun, kemitraan ini mencakup studi bersama mengenai mineral kritis di Indonesia, termasuk di antaranya studi potensi sumber daya litium.

Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian dalam kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun tersebut.

Ke depannya, Badan Geologi dan Eramet Indonesia akan bekerja sama dalam pertumbuhan kendaraan listrik berkelanjutan Indonesia.

“Eramet Indonesia berkomitmen akan menjadi mitra utama dalam memposisikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik global dengan fokus pada pemrosesan sumber daya mineral yang bertanggung jawab,” ujar Irwandy dalam siaran pers, Senin (6/5/2024).

(dov/wdh)

No more pages