Pembangunan Rumah di AS Turun, Terendah Sejak 2009
Ruisa Khoiriyah
20 January 2023 09:03
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pembangunan rumah baru di Amerika Serikat (AS) semakin sepi. Data terbaru yang dirilis oleh pemerintah menunjukkan, terjadi penurunan angka pembangunan rumah selama empat bulan berturut-turut hingga Desember lalu, menjadikan tahun 2022 sebagai tahun yang suram bagi industri properti.
Laju pembangunan hunian residensial mulai menurun 1,4% bulan lalu ke posisi tahunan 1,38 juta rumah, terendah dalam lima bulan terakhir. Pembangunan rumah baru menurun 3% selama 2022 setelah sempat naik pada tahun sebelumnya. Penurunan pasokan rumah pada Desember 2022 itu dipicu oleh kemerosotan pembangunan di segmen perumahan multi-family, yaitu hunian dengan konsep dua rumah atau lebih dalam satu atap (duplex), yang anjlok 19%. Adapun pembangunan segmen hunian tunggal naik ke posisi 909.000 unit, posisi tertinggi sejak Agustus 2022. Kendati demikian, selama tahun 2022, secara tahunan hanya 1 juta rumah jenis hunian tunggal yang terbangun, menurun 10,6% dibanding 2021, menjadikannya penurunan terbesar sejak 2009.
Survei ekonom oleh Bloomberg mencatat estimasi rata-rata di angka 1,36 juta total hunian baru yang dimulai sejak Desember 2022. Pengajuan izin pembangunan rumah baru juga turun 1,6% ke posisi 1,33 juta, itu menjadi angka pengajuan paling sedikit sejak Mei 2020. Izin pembangunan rumah baru untuk jenis hunian tunggal juga menurun 6,5% pada bulan Desember, angka terendah sejak bulan-bulan awal terjadinya pandemi.
Total pembangunan rumah baru menurun di 3 dari 4 wilayah AS. Total rumah yang selesai dibangun turun 8,4% menjadi 1,41 juta rumah secara tahunan. Adapun data penjualan rumah eksisting pada Desember 2022 dan angka penuh penjualan selama setahun baru akan dirilis akhir pekan ini, diikuti oleh data penjualan rumah minggu depan.
Sentimen para pembangun rumah secara tak terduga naik pada Januari setelah menurun setiap bulan sepanjang tahun lalu. Dalam laporan yang sama terungkap, para kontraktor perumahan itu masih berjuang dengan biaya konstruksi yang tinggi dan keterjangkauan pasar yang menantang.