Sementara itu, ditemukan 350 cadangan di South Sumatra Basin, dengan kondisi basin yang sudah berumur (mature). Kemudian ditemukan juga 11,4 miliar BOE potensi yang sudah teridentifikasi, tetapi masih harus melalui proses eksplorasi lanjutan.
"Terbaru adalah Tangkulo-1 yang ditemukan Mubadala membuktikan potensi besar di area tersebut," ungkap Nanang.
Nanang mengatakan, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap potensi migas di Indonesia bagian barat dengan membentuk tim eksplorasi khusus yang melakukan studi untuk menyiapkan data agar bisa ditindaklanjuti oleh para kontraktor.
"Kita tahu Indonesia bagian barat sudah dipelajari banyak perusahaan, apa yang baru? Perbedaannya dalam studi kita, saat ini didukung menteri langsung. Setelah beberapa tahun bisa lihat perbedaannya. Sepertinya banyak temuan menjanjikan. Beberapa perusahaan juga terus investasi," jelas Nanang.
Adapun, Direktur Pembinaan Program Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ariana Soemanto menjelaskan optimisme pemerintah terhadap pengembangan wilayah Indonesia bagian barat tecermin dari realisasi penandatanganan blok migas sejak 2021, dengan total komitmen investasi untuk eksplorasi mencapai US$16 triliun.
Dari 21 blok yang ditandatangani kontraknya, sebanyak 20 blok berada di Indonesia bagian barat. "Ini terjadi sejak term and condition contract lebih atraktif diberlakukan," ujar Ariana.
Selanjutnya, mulai 2024 hingga 2026, pemerintah mengidentifikasi 27 area yang rencananya akan ditawarkan kepada investor. "Dari 27 area kandidat untuk ditawarkan tersebut 53% di antaranya terletak di wilayah Indonesia bagian barat," ungkap Ariana.
Ariana mengatakan saat ini pemerintah juga sudah menyiapkan perbaikan kontrak bagi hasil atau gross split.
Menurutnya, goss split terbaru bakal lebih sederhana dibandingkan yang diterapkan saat ini. Dengan demikian, diharapkan bisa memberikan pilihan kepada investor untuk memilih skema kontrak terbaik yang paling sesuai dengan keekonomian.
"Statusnya sekarang draf terakhir sudah ke SKK Migas, setelah itu kita lanjutkan ke Kementerian Hukum dan HAM," ujar Ariana.
VP Operations Technical Mubadala Energy Adnan Omar Bu Fateem mengatakan pembuktian besarnya potensi di Indonesia bagian barat bisa dilihat melalui temuan oleh Mubadala Energy.
“Ada tiga temuan giant discovery Mubadala dalam kurun 5 tahun terakhir di blok Andaman II, yakni di lapangan Timpan-I pada 2022 dengan estimasi cadangan 2 TCF. Lalu South Andaman di lapangan Layaran-I yang ditemukan pada 2023 dengan estimasi cadangan 6,5 TCF dan terbaru Tangkulo I total estimasi cadangan mencapai 2 TCF," ujar Adnan.
(dov/wdh)