Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Dibuka Melemah Terseret Pasar yang Kembali Pesimistis

Tim Riset Bloomberg Technoz
17 May 2024 09:27

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi, rupiah dibuka melemah mengawali perdagangan pada hari terakhir bursa pekan ini, Jumat (17/5/2024), seiring dengan kempisnya sentimen bullish global yang hanya bertahan tak sampai dua hari.

Rupiah dibuka melemah di Rp15.985/US$, tergerus 0,39% dari posisi penutpan hari sebelumnya. Pelemahan rupiah terjadi bersama-sama dengan mata uang Asia lain seperti won Korea yang ambles 0,8%, disusul dolar Taiwan 0,45%, kemudian rupiah yang disusul di belakangnya oleh peso Filipina 0,36%, juga baht Thailand 0,19%.

Pernyataan tiga pejabat Federal Reserve menyatakan suku bunga acuan perlu tetap dipertahankan di level tinggi lebih lama karena bank sentral masih membutuhkan lebih banyak bukti bahwa inflasi negeri itu memang menurun. Ini menjadi sinyal lebih kuat bahwa mereka tidak akan terburu-buru menurunkan bunga acuan.

Alhasil, pasar menurunkan ekspektasinya dari semula optimistis akan ada dua kali penurunan bunga The Fed tahun ini, menjadi sekali saja.

Yield Treasury kembali merangkak naik ke kisaran 4,36% di awal pasar Asia dibuka pagi ini. Sedangkan indeks saham di Wall Street ditutup melemah semalam, memberi tekanan juga pada pasar Asia pagi ini yang juga dibuka melemah.

Secara teknikal, rupiah telah menembus support pada level Rp15.950/US$ dan selanjutnya bisa menjebol psikologis potensial Rp16.000/US$ serta Rp16.050/US$ sebagai support terkuat, tercermin dari trendline indicator channel-nya dalam time frame daily dan menggaris chart trend setahun terakhir.

Artikel Terkait