Logo Bloomberg Technoz

Adu Tenaga Mobil: Pakai Baterai atau Hidrogen, Mana yang Efisien?

Dovana Hasiana
17 May 2024 10:10

Port pengisian daya pada EV Smart #1 Pro, yang dikembangkan oleh Geely Automobile Holdings dan Mercedes-Benz./Bloomberg-Annice Lyn
Port pengisian daya pada EV Smart #1 Pro, yang dikembangkan oleh Geely Automobile Holdings dan Mercedes-Benz./Bloomberg-Annice Lyn

Bloomberg Technoz, Jakarta - Akademisi sekaligus pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bkendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau battery electric vehicle (BEV) merupakan kendaraan rendah emisi yang paling efisien dalam menggunakan energi dibandingkan dengan kendaraan berbasis hidrogen.

Namun, Yannes menggarisbawahi, jumlah emisi yang dihasilkan juga bergantung pada bagaimana listrik dihasilkan. Apalagi, listrik yang dihasilkan untuk BEV mayoritas masih berasal dari sumber energi seperti batu bara.

“Karbon tergantung bagaimana sumber energi dihasilkan, karena [Indonesia] masih menggunakan batu bara untuk penghasilan listrik sekitar 60%. Jadi kendaraan EV yang dipakai masih pakai listrik yang 60% itu belum green. Jadi bergantung pada sumber energi yang digunakan,” ujar Yannes dalam seminar Menggali Potensi Besar dan Masa Depan Mobil Hidrogen, Kamis (16/5/2024).

Mobil bertenaga hidrogen di stasiun pengisian bahan bakar hidrogen Saudi Aramco di Dhahran, Arab Saudi, Minggu (27/6/2021). (Maya Siddiqui/Bloomberg)

Sementara itu, kendaraan berbasis hidrogen sebenarnya menawarkan alternatif energi yang lebih bersih dari segi emisi. Namun, efisiensinya lebih rendah karena kompleksitas proses terkait dengan hidrogen. 

Dalam kaitan itu, Yannes mengatakan terdapat 2 jenis kendaraan berbasis hidrogen. Pertama, fuel cell electric vehicle (FCEV) yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan listrik melalui reaksi elektrokimia.