Bloomberg Technoz, Jakarta - Jet pribadi menjadi kendaraan yang belakangan menjadi polemik di panggung politik dan hukum. Bagi Komisioner KPU mulai dari Ketua Hasyim Asy'ari, kendaraan itu menjadi polemik usai ia dicecar oleh sejumlah anggota DPR.
Di sisi lain, jet pribadi juga menyeret artis Sandra Dewi dalam pusaran korupsi hingga pencucian uang.
Di Gedung DPR, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar, Riswan Tony mencecar penggunaan jet pribadi oleh KPU. Dia mengkritik gaya hidup para komisioner selama bertugas menyelenggarakan pemilihan umum. Penggunaan dana Rp56 triliun untuk Pemilu, disorot.
"Punya uang Rp56 triliun itu kaget, akibatnya sudah ada yang mirip Don Juan. Nyewa privat jet, belum lagi dugemnya, bukan kita nggak dengar. DKPP pasti tahu," ujarnya dalam rapat, Rabu (16/5/2024).
Tony meminta kepada DKPP untuk terus mengawasi kelakuan para pejabat KPU.
"Pak Ketua DKPP kita minta buka-bukaan. Kalau enggak mau (di rapat) terbuka, kita minta tertutup," ucap dia.
Hasyim Asy'ari menjawab tudingan tersebut. Dia mengatakan penyewaan private jet semata-mata untuk monitoring logistik Pemilu. Dia mengklaim KPU memiliki waktu yang terbatas untuk memantau distribusi logistik di banyak daerah.
"Kita cuma punya waktu 75 hari, yang bertanggung jawab KPU. Kalau logistik gagal, 14 Februari gagal, siapa yang dimintai tanggungjawab?" kata Hasyim.
Private Jet Sandra Dewi
Dari Kejaksaan Agung, private jet juga menjadi barang yang dipertanyakan kepada artis Sandra Dewi. Private Jet, membuat istri tersangka korupsi timah di PT Timah Tbk, Harvey Moeis itu diperiksa 10 jam oleh Kejagung pada Rabu (15/5/2024).
Kejagung menilai pesawat jet tersebut terindikasi sebagai tindak pidana korupsi tata niaga komuditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbak tahun 2015 hingga 2022.
"Aset yang terindikasi sebagai hasil tindak pidana dari tersangka HM seperti pesawat jet,mengenai tipe, kepemilikan, tahun perolehan, tempat penyimpanan, nama, dan nomor registrasi" ungkap Dirdik Jampidsus Kejagung, Kuntadi dalam konferensi pers Rabu lalu.
Penelusuran Kejagung terhadap jet tersebut termasuk pada tipe, kepemilikan, tahun perolehan, tempat penyimpanan, nama hingga nomor teregistrasi.
"Masih ditelusuri," ujar Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana.
(ain)
