“Sektor yang hard to abate, di mana dekarbonisasi tidak bisa dilakukan dengan elektrifikasi dan baterai,” ujar VP Strategy & Portfolio PNRE Aditya Dewobroto.
Selain itu, Kementerian ESDM mengatakan tengah menyusun peta jalan (roadmap) untuk industri hidrogen dan amonia nasional hingga selepas 2060.
Saat ini, Kementerian ESDM tengah melakukan finalisasi dokumen dan mendapatkan masukan dari kementerian/lembaga (k/l), khususnya untuk menetapkan proyeksi kebutuhan atau permintaan dari beberapa sektor, yakni; industri, transportasi, pembangkit listrik dan jaringan gas (jargas).
“Kapan selesai? Segera. Kita harapkan begitu ya. Kita juga melibatkan banyak stakeholders, termasuk Pertamina, PLN, industri pupuk dan kementerian/lembaga terkait,” ujar Tony.
Proyeksi kebutuhan hidrogen masing-masing sektor:
1. Industri:
2030: 527.501 ton/tahun
2060: 3,91 ton/tahun
2. Transportasi:
2030: 612 ton/tahun
2060: 1,12 ton/tahun
“Demand untuk transportasi masih dalam kajian, termasuk sinergi dengan roadmap NZE Kementerian ESDM maupun roadmap di Kemenhub dan Kementerian Perindustrian,” ujarnya.
Tony menggarisbawahi peningkatan proyeksi permintaan hidrogen untuk transportasi pada 2030 hingga 2060 meningkat 1.842 kali lipat.
Hal ini dilandasi asumsi penggunaan hidrogen untuk bahan bakar Hyundai Nexo dengan kapasitas full tank 6,3 kg dan jarak tempuh maksimal full tank 611 km.
“Maka, proyeksi demand sebesar 1,12 juta ton/tahun pada 2060 setara dengan jumlah kendaraan Hyundai Nexo sebanyak 178.000 unit atau jarak perjalanan 109,3 juta km,” ujarnya.
Adapun, proyeksi permintaan hidrogen untuk sektor transportasi yang disusun untuk transportasi mobil penumpang dan truk.
Berdasarkan roadmap NZE, transportasi laut tidak lagi diproyeksikan menggunakan fuel cell hydrogen, melainkan green ammonia dan dimulai sejak 2035.
Dalam peta jalan yang masih tahap finalisasi ini, uji coba sektor transportasi bakal dilakukan hingga 2030, sementara hidrogen untuk transportasi berat jarak jauh secara komersial dilakukan pada 2030—2040 dan diversifikasi hidrogen pada sektor transportasi (truk, pesawat, dan bus) pada 2040 hingga seterusnya.
3. Pembangkit listrik:
2030: 0
2060: 4,58 ton/tahun
4. Jargas:
2030: 7.904 ton/tahun
2060: 225.064 ton/tahun
(dov/spt)