Dengan demikian, Tony berharap bahwa kebutuhan hidrogen di IKN tersebut bakal dijelaskan dengan lengkap dalam peta jalan (roadmap) nasional hidrogen dan amonia yang saat ini tengah disusun dan menunggu tahapan finalisasi.
“Berapa 50% transportasi publik harus bisa diproyeksikan di IKN, nanti pada 2035 ada berapa baru nanti kita bisa tau perlu berapa ton hidrogen,” ujar Tony.
Dalam paparannya, Tony menjelaskan bahwa terdapat 3.686 gigawatt (GW) potensi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) untuk produksi hidrogen.
Sementara, cadangan gas alam terbukti di Indonesia mencapai 41,62 triliun kaki kubik atau trillion cubic feet (tcf), yang berpotensi digunakan untuk produksi blue hydrogen.
Selain itu, cadangan batu bara Indonesia mencapai 38,84 miliar ton, berpotensi digunakan untuk produksi brown hydrogen.
(dov/wdh)