"Ini adalah proses awal," katanya. "Masih terlalu ramai."
McCourt juga mengatakan dia tidak tertarik dengan algoritma yang mendasari TikTok, sebuah kode kepemilikan (proprietary code) yang membuat aplikasi itu sangat efektif dalam memprediksi jenis video apa yang ingin dilihat penggunanya.
“Kami tidak tertarik dengan algoritma,” kata McCourt. “Kami tertarik pada web alternatif di mana orang memiliki dan mengendalikan data mereka, memiliki dan mengontrol identitas mereka.”
McCourt, yang menjual Dodgers sekitar US$2 miliar pada 2012, baru-baru ini membangun kembali media sosial melalui inisiatif yang disebut Project Liberty. Grup ini, yang diumumkan secara publik pada 2021, dibuat untuk menyaingi Meta Platforms Inc dan raksasa internet lainnya. McCourt telah memberikan US$500 juta untuk upaya tersebut hingga saat ini.
"Kami melihat potensi akuisisi ini sebagai kesempatan yang luar biasa guna mengkatalisasi alternatif untuk model teknologi saat ini yang telah mengkolonisasi internet," kata McCourt dalam sebuah pernyataan pada Rabu. Tujuannya adalah memindahkan TikTok ke protokol open source, dan memberi pengguna AS lebih banyak kendali atas informasi mereka.
Tidak jelas apakah proyek ini telah mendapatkan pendanaan. McCourt mengatakan sumber pendanaan yang mungkin termasuk modal swasta serta dana pensiun, dana abadi, yayasan dan filantropi. Menggambarkan upaya untuk membeli TikTok sebagai “tawaran rakyat,” McCourt bekerja sama dengan bank investasi Guggenheim Securities, firma hukum Kirkland & Ellis, dan sejumlah akademisi dan teknologi. Tim Berners-Lee adalah pendiri World Wide Web.
Sementara itu, TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
(bbn)