Logo Bloomberg Technoz

Ekspor CPO Lesu, Pengusaha Waswas Mandatori Biodiesel Bikin Rugi

Pramesti Regita Cindy
16 May 2024 15:30

Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)
Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengusaha kelapa sawit mengaku tidak bisa serta-merta membanting setir untuk hanya memfokuskan penjualan crude palm oil (CPO) ke dalam negeri demi kebutuhan produksi biodiesel, meski permintaan untuk ekspor sedang terjerembap.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan, dari sisi harga, sebenarnya opsi menjual CPO di pasar dalam maupun luar negeri cenderung tidak memiliki perbedaan.

“Sama saja, harganya sama saja. Dalam negeri juga sama, enggak ada bedanya. Jadi kalau kita [memasarkan CPO] di dalam negeri dibandingkan dengan di luar, harganya sama-sama dipengaruhi harga internasional. Jadi enggak bisa lepas, sama saja,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).

Akan tetapi, dia tidak menampik pengusaha masih butuh mengekspor untuk memperoleh keuntungan. Di sisi lain, permintaan CPO di dalam negeri juga acapkali juga masih dipenuhi dari impor.

“Jadi misalnya kita produksi [CPO] 50 juta ton, kebutuhan dalam negeri tahun lalu 23 juta ton, maka sisanya kan harus impor [karena 27 juta ton lainnya harus diekspor],” kata Eddy. 

Pepohonan tumbuh di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Senin (13/6/2022). (Dimas Ardian/Bloomberg)