“Proyeksi untuk Indonesia akan tumbuh di 5,0% pada 2024 dan 2025. Permintaan domestik akan menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan dan menghilangkan dampak negatif dari net-export,” kata Arief dalam paparannya.
Namun, ia menilai pada tahun depan permintaan ekspor akan mulai membaik sehingga akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi RI, dari yang sebelumnya banyak ditopang oleh permintaan domestik.
“Tahun 2025 kita cenderung melihat resiko ada di pertumbuhan yang positif dengan harapan kondisi ekonomi 2025 akan membaik,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo meyakini bahwa ekonomi RI bisa tumbuh 8% dalam dua hingga tiga tahun pemerintahannya kelak. Hal ini ia sampaikan saat berbicara dalam Qatar Economic Forum, Rabu (15/5/2024).
Prabowo berbicara akan melanjutkan kebijakan hilirisasi mineral dan sumber daya alam untuk mempercepat industrialisasi, sejalan dengan fokus untuk mendorong produksi pertanian, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Prabowo juga menyatakan, ia akan mendorong pergeseran ke ekonomi hijau dan pemenuhan sumber daya energi dari domestik. Indonesia juga akan melanjutkan kebijakan mendorong produksi biodiesel.
Tak hanya itu, Prabowo juga pernah menyatakan ekonomi RI bisa tumbuh hingga 8% dalam acara Mandiri Investment Forum awal Maret lalu ketika penghitungan resmi KPU belum selesai tapi ia sudah unggul di hasil hitung cepat dalam Pilpres Februari
Kala itu, Prabowo menyebut ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 7%-8% dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan. Optimisme itu didasari oleh keyakinan akan adanya permintaan dan daya beli masyarakat yang terus meningkat sehingga ekonomi bisa naik hingga 8%.
“Tadi saya optimis, saya sampaikan [pertumbuhan ekonomi] 7%-8%, dalam kurun 3-5 tahun kan?,” ujar Prabowo saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2024, di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).
(azr/lav)