Pesaing beratnya, Apple Inc telah menjadikan privasi dan keamanan iPhone sebagai nilai jual utama. Tujuan Apple agar lebih tunggul dari perangkat yang didukung oleh software Android dari Google dan kolega Alphabet, seperti Samsung Electronics Co.
Saat ini Google tampaknya ingin menutup celah tersebut dengan gelombang perubahan dan pembaruan. Samsung, yang berbagi gelar sebagai pembuat ponsel pintar terbesar di dunia dengan Apple, juga telah merancang serangkaian fitur perlindungan pengguna di bawah merek Knox.
Bersamaan dengan diskusi tentang versi Android berikutnya, yang diperkirakan akan hadir relatif bersamaan dengan iterasi terbaru dari Google Pixel (biasanya rilis di bulan Oktober), Google berbicara tentang momentum ekosistemnya yang lebih luas.
Sementara itu, Wear OS untuk jam tangan mengalami peningkatan pengguna sebesar 40% pada tahun 2023. Pada sistem operasi Android TV mencapai 220 juta perangkat aktif sepanjang tahun lalu, menandai peningkatan sebesar 47%.
Ini masih ditambah lebih dari 200 juta mobil di jalan raya yang kompatibel dengan perangkat lunak Android Auto milik Google.
Para eksekutif Google seperti co–founder Sergey Brin mengisyaratkan kembalinya kacamata augmented-reality dengan bantuan AI. Salah satu pengumuman paling menarik dari perusahaan ini adalah Project Astra—agen AI yang dapat menggunakan kamera smartphone untuk “melihat” dunia di sekelilingnya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pemandangan.
Penambahan fitur AI akan menjadi titik diferensiasi utama bagi para pembuat perangkat lunak seluler, dan Google dapat mengharapkan tanggapan dari Apple saat menyelenggarakan Worldwide Developers Conference pada bulan Juni di Cupertino, California.
(bbn)