Logo Bloomberg Technoz

Perusahaan yang berbasis di Singapura ini sedang berusaha mencapai profitabilitas berkelanjutan setelah bertahun-tahun mengeluarkan biaya guna pengembangan pangsa pasar dan memenangkan persaingan.

Namun, GoTo Group dari Indonesia terbukti menjadi rival tangguh  dengan menjaga harga tetap rendah. Efeknya margin yang diterima tipis bagi kedua perusahaan saat mereka bertarung di pasar ASEAN.

Grab, yang didukung oleh Uber Technologies Inc, telah memangkas (PHK) ribuan pekerjaan dan membatasi pengeluaran demi fokus besar mereka, meraih keuntungan.

Grab menegaskan kembali perkiraannya untuk pertumbuhan penjualan tahunan yang melambat sebesar 14% — 17%, sebagai tanda bahwa pasar yang dulunya tumbuh dengan cepat kini semakin matang.

Penjualan kuartal pertama naik 24% menjadi US$653 juta, sementara rugi bersih menyempit menjadi US$115 juta dari $250 juta periode sebelumnya.

Saham Grab rebound dari posisi terendahnya di tengah tanda-tanda bahwa pemotongan biaya mulai berdampak. Namun sahamnya masih turun sekitar dua pertiga sejak Grab mencatatkan saham perdana di Bursa (go public) melalui kesepakatan dengan perusahaan cek kosong AS pada akhir 2021.

Perusahaan bertaruh bahwa inisiatif-inisiatif baru, termasuk perbankan digital, akan meningkatkan pendapatan di masa mendatang.

Grab. (Dok: Bloomberg)

Grab telah bermitra dengan perusahaan jasa keuangan untuk pinjaman online dan perbankan di Malaysia dan Singapura. Grab berharap pendapatan dari bisnis tersebut akan meningkat di tahun-tahun mendatang.

Segala upaya Grab demi meraih target laba bersih terlihat dari dorongan peningkatan di bisnis bank digital, dan memperkuat lini bisnis pengantaran dan pemesanan kendaraan, kata analis Bloomberg Intelligence Nathan Naidu. Meski begitu laju pertumbuhan untuk meraih laba bersih dipercaya masih akan lambat.

“Versi yang lebih murah dari layanan on-demand-nya dapat membantu menangkap permintaan di luar pusat kota, terutama di luar basisnya di Singapura. Kepemimpinannya di pasar harus terus membantu meningkatkan unit ekonomi perusahaan, dan keunggulan skalanya akan meningkatkan daya tarik layanan iklan dengan margin tertinggi bagi para merchant,” tulis dia dalam catatan, Kamis (16/5/2024).

Namun, pasar yang sulit telah mendorong Grab dan para pesaingnya untuk mempertimbangkan opsi-opsi agresif. Grab dan GoTo tahun ini telah menghidupkan kembali diskusi tentang penggabungan bisnis inti mereka, Bloomberg News melaporkan pada bulan Februari, sebuah penyatuan yang dapat membantu memangkas biaya lebih lanjut.

Grab juga telah dikaitkan dengan pembicaraan untuk mengambil alih merek layanan pesan-antar Foodpanda di beberapa pasar, tetapi negosiasi gagal karena kedua belah pihak tidak dapat menyepakati persyaratan kesepakatan.

Pemilik Foodpanda minggu ini setuju untuk menjual bisnisnya di Taiwan kepada Uber dengan nilai US$950 juta.

(bbn)

No more pages