Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan yang memutus rantai koreksi yang sebelumnya terjadi 2 hari beruntun.

Pada Rabu (15/5/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini dibanderol US$ 141,5/ton. Naik 0,6% dibandingkan hari sebelumnya.

Dengan demikian, harga batu bara batal turun 3 hari beruntun. Meski dalam sepekan terakhir, harga si batu hitam masih terkoreksi 3,15% secara point-to-point.

Tekanan harga batu bara akhir-akhir ini disebabkan oleh kabar dari China. Pembangkitan listrik tenaga air di Negeri Tirai Bambu semakin bertambah, yang bisa menggerus pasar batu bara.

“Pembangkitan listrik tenaga air pada kuartal I-2024 naik 42,9% year-on-year dan sangat mungkin untuk mempertahankan pertumbuhan dua digit,” ungkap Feng Huamin, Analis China Coal Transportation and Distribution Association, seperti diwartakan Bloomberg News.

Ketinggian dan cadangan air di Bendungan Three Gorges, lanjut Feng, naik 47,8% yoy. Bendungan ini adalah sumber pembangkit tenaga listrik terbesar di dunia.

China adalah konsumen batu bara nomor 1 dunia. Kala konsumsi di pasar terbesar turun, maka akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan harga.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara sejatinya masih di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 86,52.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun perlu dicatat, RSI di atas 70 juga menjadi sinyal sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Posisi overbought makin terkonfirmasi dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Sudah maksimal, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, sepertinya koreksi harga batu bara belum akan berhenti. Target support terdekat ada di US$ 138/ton. Jika tertembus, maka US$ 134/ton kemungkinan menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 144/ton. Penembusan di titik ini berpeluang membawa harga batu bara naik menuju US$ 147/ton.

(aji)

No more pages