Logo Bloomberg Technoz

Nayib Bukele, pemimpin negara El Salvador, mulai membeli Bitcoin dengan dana publik pada 2021 dan tahun ini memindahkan sebagian besar Bitcoin negara tersebut ke ‘dompet dingin’, hingga  memungkinkannya menyimpan koin secara offline untuk mengurangi risiko peretasan.

Sebuah postingan dari Cryptosea.com memperkirakan El Salvador telah meraih untung US$83 juta (sekitar Rp1,29 triliun) atas keputusan berinvestasi di Bitcoin. Artinya akumulasi terus dilakukan Nayib dengan ekspektasi menjadi investasi berharga bagi El Salvador di masa mendatang.

El Salvador raih berkah dari hasil pendapatan konversi Bitcoin ke dolar AS pada aktivitas bisnis lokal,  pendapatan Bitcoin dari layanan pemerintahan, dari hasil penambangan, serta program paspor El Salvador, tegas Nayib.

Dorongan pengesahan peraturan adopsi Bitcoin tujuannya awalnya bagaimana agar orang  El Salvador yang tinggal di luar negeri dapat dengan mudah mengirimkan uang ke kerabat mereka ke rumah. Pemerintah juga dengan Bitcoin negara bisa menaikkan inklusi keuangan dan mendorong lapangan kerja. Bitcoin juga dapat dipakai untuk membayar pajak.

Bitcoin masih berkutat di jalur pelemahan dengan ramalan sejumlah analis akan jatuh lebih dalam. Hingga Kamis (16/5/2024) pagi Bitcoin berhasil menguat sekitar 1% menjadi US$66.656,7, dengan altcoin macam Ether juga mengekor 0,6% ke US$3.041,68.

Pada pekan ini investor terus menyoroti rilis data eknomi Amerika Serikat (AS). Hasilnya cukup diapresiasi pasar, karena Indeks Harga Konsumen (IHK) turun tipis 0,31% dan secara tahunan di 3,4% per April. Inflasi inti April melambat menjadi 0,29%.

Bagian lain, data inflasi harga produsen (PPI) bulan lalu, terlihat bahwa angka inflasi inti PCE deflator yang akan dirilis datanya 31 Mei nanti akan naik ke 0,247%, di bawah kisaran 0,26%-0,49% yang terlihat selama tiga bulan tahun ini. Data yang mendorong investor berburu aset. Terlebih ada dukungan peningkatan ekspektasi akan penurunan bunga acuan Federal Reserve, bank sentral AS, tahun ini.

Di awal pekan hingga Selasa (14/5/2024) pagi, Bitcoin sempat naik 2,86% menjadi US$62.795 dibandingkan hari sebelumnya. Kapitalisasi pasar BTC telah menyentuh US$1,240 triliun.  

Terdapat potensi uji resistance Bitcoin di US$64.000, terang riset analis Ajaib Kripto, Panji Yudha. Jika diukur secara teknikal, MA-50 pada di kisaran US$65.250 jika mampu bertahan di atas MA-20 dan MA-100.

"Apabila turun di bawah MA-20 dan MA-100 maka potensi akan membawa BTC kembali ke support $60.000," pungkas dia.

(bbn)

No more pages