Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga merespons pertanyaan yang disampaikan Haslinda Amin, mengenai kekhawatiran sebagian pihak bahwa kepemimpinannya akan menurunkan kualitas demokrasi.

"Di mana kekhawatiran soal demokrasinya? Menurut saya kekhawatiran itu telah dibuat oleh beberapa orang di media," lanjutnya.

Prabowo mengatakan tugasnya yang paling utama saat ini adalah menyejahterakan rakyat. Sebagai patriot, ungkap Prabowo, mimpinya adalah agar rakyatnya memiliki kehidupan yang lebih baik.

"Sebagai seorang patriot, nilai yang saya utamakan adalah kesejahteraan rakyat saya," jelas Prabowo.

Seperti diketahui, Prabowo, sosok yang pernah jadi mantu Presiden Soeharto itu harus dua kali gagal menjadi calon presiden: 2014 dan 2019, termasuk gagal pilpres saat menjadi cawapres pada Pilpres 2009.

Prabowo tercatat tiga kali kalah beruntun. Pada Pilpres 2009 dia kalah saat mendampingi Megawati Soekarnoputri. Mega-Pro, dikenal saat itu, kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam Pilpres 2009.

Berselang lima tahun berikutnya, Prabowo kembali mencalonkan diri di ajang Pilpres. Kali ini ambisinya lebih besar: calon presiden.

Prabowo maju didampingi Hatta Rajasa untuk melawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Prabowo lagi-lagi kurang beruntung. Prabowo-Hatta meraih cuma meraih 62,57 juta suara (46,85%), kalah dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang meraih 71 juta suara (53,15%).

Menjadi penunggu ulung, Prabowo tak menyerah untuk merebut kekuasaan menjadi presiden kembali pada Pilpres 2019. Kali itu ia memilih Sandiaga Uno menjadi pendampingnya untuk mengalahkan Jokowi. 

Takdir belum sejalan dengan doa. Prabowo-Sandiaga meraih 45,50% suara, sementara Jokowi-Ma’ruf mendulang 55,50% suara. Setelah sempat mengajukan sengketa di Mahkamah Konstitusi, pasangan Jokowi-Ma’ruf tetap dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2019.

(red/ain)

No more pages