Ini adalah penembakan pertama terhadap seorang kepala negara atau pemerintah Eropa sejak pembunuhan Perdana Menteri Serbia Zoran Djindjic pada Maret 2003. Tokoh reformis pro-Eropa yang menentang kejahatan terorganisir itu tewas setelah ditembak mati di pusat Belgrade.
Presiden Slovakia Zuzana Caputova, salah satu kritikus utama Fico di negara itu, sebelumnya mengutuk apa yang ia sebut sebagai "serangan brutal dan sembrono" terhadap perdana menteri.
“Saya terkejut,” tulisnya dalam sebuah postingan di Facebook. “Saya berharap Robert Fico memiliki kekuatan untuk pulih dari serangan di saat kritis ini.” Retorika yang penuh kebencian mengarah pada “tindakan yang penuh kebencian,” katanya kepada wartawan kemudian.
Menurut video dari tempat kejadian, Fico sedang berjalan menuju kerumunan orang ketika lima tembakan dilepaskan. Perdana Menteri terlihat jatuh ke tanah. Dilaporkan sejumlah media lokal, dia kemudian diangkat oleh penjaga keamanan, dimasukkan ke dalam mobil sebelum dibawa pergi.
Parlemen Slovakia di Bratislava menunda sesinya karena para pemimpin di seluruh spektrum politik mengecam serangan itu, yang merupakan serangan pertama sepanjang sejarah Slovakia. Sekutu Fico pun menuding oposisi membakar perpecahan di negara tersebut.
Sebagai sosok yang terpolarisasi, Fico kembali berpolitik tahun lalu setelah mengundurkan diri pada 2018, sebagai tanggapan atas protes massal terkait pembunuhan seorang reporter investigasi yang menyelidiki korupsi di Slovakia.
Sebagai sekutu dekat Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, Fico telah dituding mengadopsi pedoman Orban karena merusak lembaga-lembaga indepanden guna menopang kekuasaannya. Pemimping Hungaria tersebut mengatakan dia "sangat terkejut dengan serangan yang keji terhadap teman saya," ungkapnya dalam sebuah postingan di platform X.
Sasaran Protes
Sejak kembali berkuasa, Fico telah menuai protes di seluruh negara karena menulis ulang hukum pidana dan membubarkan kantor kejaksaan khusus, yang bertugas memerangi kejahatan serius dan korupsi. Bulan lalu, dia mengecam media di negara tersebut atas apa yang disebutnya sebagai permusuhan terhadap pemerintah ketika kabinetnya mengusulkan kontrol yang lebih ketat atas televisi dan radio publik.
Namun, para pemimpin negara-negara barat bersatu dalam mengutuk serangan politik terhadap kepala pemerintahan di negara anggota Uni Eropa dan zona euro tersebut. Presiden AS Joe Biden mengutuk "tindakan kekerasan yang mengerikan." Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut serangan itu sebagai "serangan pengecut".
"Tindakan kekerasan semacam itu tidak memiliki tempat di masyarakat kita, dan melemahkan demokrasi, yang merupakan kebaikan bersama kita yang paling berharga," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen via platform X.
Kepemilikan senjata bukanlah hal yang umum di Slovakia, dan pembatasan untuk mendapatkan senjata sangat ketat. Namun, negara ini tidak asing dengan kekerasan bersenjata.
Pada 1990-an, setelah bangkit dari perpecahan Cekoslowakia, negara ini menghadapi serentetan pembunuhan bergaya mafia - termasuk penembakan pada 1999 di sebuah restoran yang menewaskan 10 orang.
Jurnalis investigasi, Jan Kuciak, juga ditembak mati di rumahnya bersama tunangannya pada 2018.
Di Handlova, kabinet Fico menyetujui rencana untuk membangun reaktor nuklir, bergabung dengan upaya di wilayah timur Uni Eropa untuk memperluas produksi energi atom.
(bbn)