Logo Bloomberg Technoz

Euforia Memuncak, Rupiah Siap Menguat Lagi ke Rp15.900-an/US$

Tim Riset Bloomberg Technoz
16 May 2024 07:40

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bersiap menguat pada hari ini, Kamis (16/5/2024), kembali menuju kisaran di bawah Rp16.000/US$, pasca rilis data inflasi Amerika dalam dua hari berturut-turut yang memperlihatkan tekanan harga di negeri itu kembali menapaki jalur disinflasi. Hal itu memperkuat prospek penurunan suku bunga acuan tahun ini.

Pelaku pasar menarik nafas lega setelah data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) diumumkan semalam, menyusul data inflasi harga produsen (PPI) sehari sebelumnya yang memberi kabar baik bagi peluang penurunan bunga acuan Federal Reserve. 

Inflasi CPI Amerika untuk April pertama kalinya turun dalam enam bulan terakhir, ditambah data penjualan ritel yang menunjukkan pelemahan, memberi petunjuk lebih banyak bahwa mungkin perekonomian terbesar di dunia itu sudah mulai lesu terimbas pengetatan. Ini memberi peluang bagi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk memulai penurunan bunga acuan tahun ini.

Di pasar swap, para trader menaikkan ekspektasi dimulainya rate cut FFR (Fed Fund Rate) pada September nanti sebesar 25 bps ke 5,25% dengan probabilitas mencapai 53,5%, tertinggi dalam sebulan terakhir. Sedangkan peluang pada Juli juga naik jadi 30,2%.

Euforia pasar tak tertahan di mana yield Treasury, surat utang AS, anjlok ke 4,33%, ketika indeks dolar AS turun ke 104,19. Indeks saham di Wall Street juga kompak melesat hingga di atas 1%. Aksi beli para pelaku pasar itu akan menular ke pasar emerging market termasuk Indonesia, memburu aset-aset pasar keuangan.