Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Diprediksi Menghijau usai Rilis Data Inflasi AS

News
16 May 2024 06:50

Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham di Asia diperkirakan akan menguat pada Kamis (16/05/2024) setelah saham dan obligasi AS naik karena data inflasi yang melambat, yang memberi ruang bagi bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga.

Kontrak berjangka untuk saham Australia dan Jepang naik. Indeks S&P 500 naik 1,2% dan Nasdaq 100 naik 1,5%, menempatkan masing-masing indeks di rekor tertinggi baru. Bursa saham Hong Kong akan kembali dibuka pada Kamis setelah libur.

Kenaikan Treasury pada Rabu (15/05/2024) mendorong imbal hasil turun di seluruh kurva. Suku bunga obligasi pemerintah AS 10 tahun turun 10 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 2 tahun yang sensitif terhadap kebijakan turun 9 basis poin karena investor mempercepat ekspektasi penurunan suku bunga. Pasar swap sebelumnya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga tahun ini, tetapi meningkat menjadi dua kali setelah data inflasi diumumkan pada Rabu.

Indeks Harga Konsumen (IHK) inti - yang tidak termasuk biaya makanan dan energi - naik 0,3% dari Maret, sejalan dengan ekspektasi konsensus tetapi memutus tren tiga angka di atas perkiraan yang memicu kekhawatiran bahwa inflasi semakin mengakar. Angka dari tahun-ke-tahun mendingin ke laju paling lambat dalam tiga tahun.